Friday, July 7, 2006

Departure and arrival in Rome

The day finally arrive start the journey. our flight is almost midnight, we will stop in Bangkok then transit and ganti pesawat di kota Kuwait. pada hari H itulah unutk pertama kali kami 9 pelajar indonesia ini bertemu dengan diantar oleh keluarga masing-masing. ada Siska dan Sandy dari UGM, Bayu n Elina dari UI, Ola dr UNJ, Dian (yang masih menyandang status mahasiswa kedokteran di UNPAD), Hendra dari Unbraw, Rega (paling senior sampai lupa dia kuliah dimana ya dulu?) dan diriku dr Unas (satu-satunya yg sekolah di swasta, agak minder diantara pelajar yang kuliah di Universitas negeri ternama di Indonesia).

setelah mengucapkan perpisahan ke keluarga masing-masing, kami pun check in dan boarding. 3 jam di udara kami mendarat di Bandara International Bangkok, gak sampai turun dari pesawat, sepertinya ada beberapa penumpang saja yang naik dan turun. karena ini pesawat punya negara timur tengah, rata-rata isinya ya kalau gak orang arab banyak para tki/tkw yg akan bekerja di luar negeri. benar-benar perjuangan ya mereka harus mengadu nasib kerja di luar negeri padahal tinggal di negeri yang kaya juga. miris, tapi itulah hidup selalu ironis untuk beberapa orang.

kurang lebih 7 jam waktu yang ditempuh dari bangkok menuju kuwait. selama itu juga makanan gak putus2 mengalir, mulai dari permen, kue, coklat, buah, main course, dessert, roti, minuman. padahal ini kelas ekonomi. mungkin karena ini pesawat salah satu negara kaya ya... anyway tiba lah kami di Kuwait international airport setelah immigration check point kami pun menuju ruang transit. pada saat itu menurut aku bandara international di kuwait ini bagus dan luas.. beda lah ama Soetta.. banyak toko-toko duty free juga. ternyata eh ternyata pesawat kami menuju Rome itu delay alhasil hampir 10 jam kami menunggu di kuwait. mati kutu banget rasanya. pihak airlines pun menyediakan lounge untuk kami makan siang.

rencananya kami akan menginap di wisma KBRI Roma, tapi dengan delay ini kami harus menghubungi pihak KBRI akan keterlambatan kedatangan kami biar mereka juga gak wondering. aku juga menghubungi Luca, kenalan dunia maya yang tinggal di Bologna, kebetulan pada hari kami tiba Luca juga sedang berada di Roma, dia pun berusaha untuk menemui kami nanti di Bandara Roma. kali ini suasana pesawat sedikit berbeda, agak lengang dan lebih banyak penumpang berwajah bule atau eropa. pramugarinya juga lebih eropa dengan postur tubuh yang tidak selangsing pramugari maskapai asia atau nasional. dari segi umur juga sepertinya mereka lebih tua. atau memang mukanya ya keliatan tua.

Kurang Lebih jam 5 sore kami tiba di Rome, fiumicino airport, setelah mengambil barang2 bagasi kami pun mengambil troli di sini troli itu bayar kurang lebih 2 euro, kita harus masukan koin ke mesin di mana troli berbaris. setelah itu baru troli bisa digunakan. di terminal kedatangan Luca sudah menanti kami pun langsung menghampirinya, karena kedatangan kami yang terlambat dia pun tidak bisa untuk menemani kami ke KBRI, disebabkan dia harus mengejar kereta ke bologna sebentar lagi. akhirnya kami pun memutuskan untuk naik taksi ke embassy. ternyata taxi di eropa ini sungguh mahal, kami harus membayar 80euro alias hampir 900rb untuk jarak yg ditempuh kurang lebih 33km. dikarenakan kami ada bersembilan maka kami menunmpang 3 taksi yg di isi masing2 3 orang.

supir taksi disini keren2 ya berkacamata hitam stylis abis tidak pake seragam kaya di jakarta and mereka sudah pake alat elektronik penunjuk arah atau GPS. kurang lebih satu jam kami tiba di depan Wisma KBRI Rome di Via Campania. KBRI Rome terletak cukup strategis di pusat kota Rome. menurut supir taksi hanya ada 3 embassy yang berada di pusat kota rome, Amerika, Jepang, dan Indonesia (keren juga ya).

kami disambut oleh staff KBRI dan di persilahkan menuju wisma KBRI yang berada di lantai 4. beliau memberitahukan kami bahwa di wisma ini Dubes dan keluarganya juga tinggal tepatnya di lantai dua. jadi kami diminta untuk tidak berisik karena akan melewati lantai dimana bapak dubes juga tinggal. wisma KBRI dan KBRI itu satu pagar cuma beda gedung di dalamnya. Wisma KBRI sering digunakan untuk menginap para tamu undangan KBRI. seperti hotel juga terdiri dari beberapa kamar. bayu rega dan hendra menempati satu kamar dan kami para wanita menempati kamar yang lain.

total 16 jam perjalanan dan 10 jam transit itu membuat kami sangat kelelahan kami pun langsung beres2 dan bersih-bersih dan beristirahat...


 

Monday, June 19, 2006

Borsa di Studio

Berawal di tahun 2005 ketika kampus tercinta Universitas Nasional di Pasar Minggu itu mempunyai program bahasa Italia. Program terlaksana berkat kerjasama dengan Pusat Kebudayaan Italia di Jakarta. Program ini memberikan mata kuliah Bahasa Italia di Kampus dengan pengajar dari Italia langsung (Ms. Antonella Rinaldi). Kebetulan di tahun yang sama aku juga sedang mencari ide untuk menulis skripsi, setelah konsultasi dengan dosen pembimbing (Bpk. Yumetri Abidin dan Bpk. Monang Djihado) tercetuslah sebuah judul "Diplomasi Kebudayaan Italia terhadap Indonesia". Demi menunjang data skripsi aku pun ikut mata kualiah Bahasa Italia ini. Berawal dari situlah kami sekelas pun mendapatkan informasi bahwa sejak tahun 2004 pemerintah italia memberikan beasiswa untuk program bahasa kepada pelajar indonesia.

Tidak mau ketinggalan diriku pun mencoba peruntungan. dimulai dengan mengisi formulir pendaftaran yang disertai dengan rekomendasi dari dosen di kampus. (untuk informasi lebih lanjut dan update mengenai beasiswa program bahasa saat ini bisa di cek ke Instituto Italiano di Cultura di jakarta www.itacultjkt.or.id atau di www.iicjakarta.esteri.it ). ternyata aku lolos pendaftaran administrasi saatnya masuk ke tahap berikutnya tes wawancara (kalau sekrang ada tes tertulisnya juga dan sistem gugur jadi ada baiknya les dulu di IIC sebelum apply). grogi abis waktu sesi wawancara ini karena yang mewawancara ada 7 oraang (direktur iic, dari embassy, staff iic, guru bahasa italia, dari UI, dari deplu, dan dari depdiknas.) ini lebih grogi drpd sidang skripsi. tapi semua bisa dilewati. dan selang beberapa lama pengumuman pun keluar dan ternyata aku lulus untuk 3 bulan di Universita' Per Stranieri di Siena (yang sampai sekrang gak dapet jawaban, kenapa dapet 3 bulan ya padahal waktu isi formulir isi yg untuk 6 bulan).

Dulu di tahun 2006 masih berlaku yang namanya fiskal, jadi untuk pelajar itu bisa bebas fiskal. harus menyerahkan beberapa dokumen penunjang (bahagia lah di saat ini udah gak ada) kita bolak balik ke depdiknas dan dirjen pajak untuk urus bebas fiskal. gak penting lagi ya kayanya di jelasin di sini prosedurnya gimana karena sekarang udah beda sih sistemnya. anyway even keberangkatan masih di bulan juli 2006 tapi sejak desember 2006 kita para penerima beasiswa khususnya yg di Siena sudah mulai urus dokumen2, urus visa bahkan beli tiket pesawat dari bulan februari (lumayan dapet murah jkt-rome-jkt sekitar 700an usd). transfer uang dp asrama buat booking kamar krn kita datang pas summer lg high season gt. urus visa belajar di kedutaan juga gak ribet, asal semua dokumen penunjang lengkap seperti (surat penerimaan dari sekolah, surat dr asrama atau apartment yg menyatakan dimana kita tinggal selama di sana, passpor, akte kelahiran, kk, surat rekomendasi dosen di indonesia, tiket, asuransi kesehatan,dll)

kurang lebih 2 minggu visa sudah jadi.. tinggal tunggu hari H untuk menuju Siena, Italy, Europe I'm Coming (hehehehe norak.com).





www.unistrasi.it